Jumat, 01 Juli 2011

Cacing yang Ada Dalam Tubuh Manusia

Cacing tidak hanya ada di tanah, tapi juga menghuni tubuh manusia tepatnya di usus kita. Sebenarnya keberadaan cacing di tubuh kita sangat merugikan bagi kita. Karena mereka memakan apa yang kita makan. Apabila jumlahnya banyak, maka akan mengganggu sistem pencernaan. Mengapa ada cacing di tubuh kita ?
Karena cacing ini mudah masuk menginfeksi tubuh kita, terutama melalui makanan - makanan yang tidak hygienis dalam artian kotor. Namun kebersihan tidak menjamin kita akan terhindar 100% dari yang namanya cacing. Karena kita tentu tidak bisa menghindari kontak dengan orang yang membawa benih telur cacing.
Cacing - cacing yang ada pada tubuh manusia diantaranya :

1. Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)


Cacing dari spesies Ascaris lumbricoides lah yang paling sering menginfeksi manusia. Ukurannya memang sangat renik, namun sangat merugikan bagi kita. Karena setiap harinya mencuri makanan dari usus kita. Siklus hidupnya melalui tempat - tempat yang kotor. Cacing ini melepas telurnya melalui kotoran manusia. Infeksi pada manusia disebabkan oleh tercemarnya telur cacing melalui kotoran. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu.


2. Cacing Tambang

Spesies yang paling banyak ditemukan adalah dari Ancylostoma duodenaledan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.


3. Cacing Kremi 

Spesies yang memiliki peranan penting adalah dari spesies Enterobius vermikularis yang sering ada pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak kecil akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Sehingga pada anak - anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.




4. Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)


Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu. Pada anak - anak cacing ini dapat ditemukan di permukaan usus besar dan rectum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar